Selasa, 05 Mei 2015

THE POWER OF DREAM

Ia lahir & besar di Ukraina dr keluarga yg relatif miskin. Di usia 16 tahun, ia nekat pindah ke Amerika, demi mengejar apa yg dikenal sbg “American Dream” Pada usia ke-17, ia hanya bisa makan dr jatah pemerintah, nyaris mjd gelandangan. Tidur beratap langit, beralaskan tanah. Untuk bertahan hidup, dia bekerja sbg tukang bersih2 supermarket. Hidupnya kian terjal saat ibunya didiagnosa kanker. Mereka bertahan hidup hanya dgn tunjangan kesehatan seadanya. Ia lalu kuliah di San Jose... University. Tapi kemudian memilih drop-out, krn lebih suka belajar programming secara autodidak.
Karena keahliannya sebagai programmer, pemuda tsb diterima bekerja sbg engineer di Yahoo! Ia bekerja di sana selama 10 thn. Di situ, ia berteman akrab dgn Brian Acton. Keduanya membuat sebuah program
aplikasi di tahun 2009, setelah resign dari Yahoo! Keduanya sempat melamar ke Facebook yg tengah menanjak popularitasnya saat itu, namun diitolak.
Facebook mungkin kini sangat menyesal pernah menolak lamaran mereka karena setelah bbrp tahun, Program Aplikasi mereka justru resmi dibeli Facebook
dengan harga fantastis USD 19Miliar (sekitar Rp 247 Triliun).
Pemuda itu bernama Jan Koum, Pendiri "WhatsApp" yg fenomenal. Beberapa waktu lalu, Jan Koum melakukan ritual yg
mengharukan. Ia datang ke tempat dimana ia dulu saat berumur 17 thn, setiap pagi antre utk mendapatkan jatah makanan dr pemerintah. Ia menyandarkan kepalanya ke dinding tempat ia dulu antre. Mengenang saat-saat sulit, dimana bahkan utk makan saja ia tdk punya uang..
Pelan2, air matanya meleleh. Ia tdk pernah menyangka perusahaannya dibeli dgn nilai setinggi itu. Ia pun mengenang ibunya yg rela menjahit baju buat dia demi
menghemat. “Tak ada uang, nak…”. Ia menyesal tak pernah bisa mengabarkan berita bahagia ini kepada ibunya.
***
Teruslah BERMIMPI, Teruslah BELAJAR, Teruslah BERUSAHA